HUSNUDZAN
A. Husnuzhan kepada Allah dan Sabar Menghadapi
CobaanNya
1. Pengertian Husnudzan
Husnudan artinya adalah berbaik sangka,
berperasangka baik atau dikenal juga dengan istilah positiv thinking. Lawan
katanya adalah su’udzan yang memiliki pengertian buruk sangka, berperasangka
buruk atau dikenal juga dengan istilah negativ thinking.
Perbuatan husnudzan merupakan akhlak terpuji,
sebab mendatangkan manfaat. Sedangkan perbuatan su’udzan merupakan akhlak
tercela sebab akan mendatangkan kerugian. Kedua sifat tersebut merupakan
perbuatan yang lahir dari bisikan jiwa yang dapat diwujudkan lewat perbuatan
maupun lisan.
2. Dasar Hukum Husnudzan
Berperasangka
baik atau husnudzan hukumnya adalah mubah (boleh). Sedangkan berperasangka
buruk atau su’udzan Allah dan rasul-Nya telah melarangnya, seperti dijelaskan
dalam QS. Al-hujurat, 49 : 12 yang berbunyi :
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka adalah
dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kamu menggunjing sebagaian yang lain”.
(QS.
Al-Hujurat, 49 : 12)
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :“Jauhkanlah dirimu dari prasangka
buruk, karena berperasangka buruk itu sedusta-dusta pembicaraan (yakni jauhkan
dirimu dari menuduh seseorang berdasarkan sangkaan saja)”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
3. Hikmah
Berbuat Husnudzan
a. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang
diberikan oleh Allah SWT
b. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap)
kepada Allah
c. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta
berputus asa
d. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan
dari akal fikiran kotor
e. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan
orang lain
f. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat
silaturahmi
g. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan
diri sendiri dan orang lain
4. Perbuatan-Perbuatan
Husnudzan
a. Husnudzan kepada Allah SWT
Huznuzhan kepada Allah SWT
mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena Allah SWT
terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepadanya, kalau seorang
hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada
orang tersebut, jika baik prasangka hamban kepadanya maka baik pulalah
prasangka Allah kepada orang tersebut. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya
: Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala
berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila
ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya
dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik
dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat
kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat
kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang
kepadanya dengan berlari-lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Perbuatan-perbuatan husnudzan kepada
Allah SWT yang dilakukan oleh seseorang sebagai hamba-Nya adalah sebagai
berikut :
1) Bersabar
Sabar dalam ajaran Islam memiliki
pengertian yaitu tahan uji dalam menghadapi suka dan duka hidup, dengan
perasaan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sikap sabar
diperintahkan Allah SWT dalam QS Al Baqarah ; 153 yang berbunyi :
Artinya:
“Hai orang-orana yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan (mengerjakan) shalat.” (QS Al Baqarah ; 153)
Ujian dan cobaan pasti kan melintas
dalam kehidupan setiap manusia. Ujian dan cobaan tersebut bentuknya beragam,
hal itu bisa berupa kemudahan dan kesulitan, kesenangan dan kesedihan, sehat
dan sakit, serta suka dan duka. Adakalanya hal itu dialami diri sendiri,
keluarga, sahabat dan sebagainya. Ketika semuanya melintas maka yang harus
dilakuakan adalah apabila itu merupakan kebahagiaan maka sukurilah dan apabila
hal tersebut merupakan kesedihan maka bersabarlah. Karena pada hakekatnya Apa
yang dialami manusia itu semua datangnya dari Allah dan merupakan ujian hidup
yang justru akan menambah keimanan kita apabila kita ikhlas menerimanya. Allah
SWT berfirman :
Artinya:
“155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun”.” (QS Al Baqarah : 155-156)
Apapun yang kita alami terhadap
cobaan yang diberikan Allah, kita harus berbaik sangka dan kita harus tabah
serta tawakal menghadapinya. Karena semakin sayang Allah kepada seorang
hambanya maka Allah akan menguji orang tersebut dengan cobaan yang lebih besar,
sehingga kadar keimanannya bertambah pula. Bila ia dapat bersabar menerima
cobaan yang Allah berikan maka Allah akan memberikan ganjaran yang sangat mulia
yaitu mendapatkan surganya Allah SWT seperti yang diuraikan sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh bukhari:
Artinya
:Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda :
“Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua
kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits
ditakhrij oleh Bukhari).
Oleh sebab itu, apabila seseorang
gagal dalam suatu usaha, maka tidak sepantasnya menyalahkan Allah SWT atau
su’udzan kepada Allah SWT dengan menggap Allah penyebab kagagalannya, Allah
tidak mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil dan lain sebagainya.
Sebaliknya dan sebaiknya adalah harus berinstrospeksi diri, barangkali
kegagalan tersebut disebabkan usahanya belum sungguh-sunggu dilaksanakan secara
maksimal. Kegagalan tersebut harus dijadikan pelajaran, agar pada masa yang
akan datang tidak terulang lagi dan tetap selalu bersikap sabar terhadap segala
ujian dan cobaan yang menimpa. Berikut beberapa cara agar kita bisa selalu
bersikap sabar yaitu :
a. Senantiasa
Berdzikir menyebut nama Allah SWT
Zikir bisa melalui pengucapan lisan
dengan memperbanyak menyebut asma Allah. Tetapi, zikir juga bisa dilakukan
dengan tindakan merenung dan memperhatikan kejadian di sekeliling kita dengan
tujuan menarik hikmah. Sehingga akhirnya sadar bahwa segala sesuatu itu
datangnya dari Allah juga. Orang yang sabar selalu mengingat Allah dan menyebut
asama Allah apabila menghadapi kesulitan dan musibah, bahkan dalam sebuah
hadits disebutkan bila seseorang berzikir dan membaca Al Qur’an hingga ia lupa
untuk meminta sesuatu kepada Allah maka Allah akan memberikan nikmat kepadanya
melebihi apa yang sebelumnya ia inginkan