PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI MELALUI
METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI CIKULU KECAMATAN PANGANDARAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A.
Latar Belakang
Masalah
Pendidikan merupakan
pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia pada suatu bangsa.
Pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan
mandiri, serta memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
|
Sebagai tonggak dasar
dari lembaga pendidikan di Indonesia, satuan pendidikan SD/MI juga tidak
terbebas dari berbagai masalah, baik itu mengenai hasil belajar siswanya maupun
kualitas mutu pendidikannya. Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan
yangsangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Ia menjadi
orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan
dan pembelajaran. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat (1) tentang Standar Pendidikan
Nasional sebagai berikut :
Bahwa
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Pada kegiatan proses
belajar mengajar seorang guru memiliki peranan dan posisi yang sangat
strategis, guru harus mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pengajaran
yang menarik, kreatif dan dinamis sehingga proses belajar mengajar di dalam
kelas menyenangkan bagi peserta didik.
Pada tahun 2013 telah
diberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2013/2014
diberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 secara bertahap.
Perubahan kurikulum ini
diharapkan mampu merubah pendidikan menjadi yang lebih baik dan berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut inovasi penerapan metode pembelajaran dilakukan pada
semua pembelajaran yang diajarkan tidak terkecuali pada pembelajaran tematik
khususnya pada mata pelajaran IPS, karena dalam penerapan kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran tematik terpadu.
Berdasarkan hasil
observasi tanggal 25 Agustus 2014, meskipun sudah mulai diterapkannya kurikulum
2013 guru di MI Cikulu Kecamatan Pangandaran belum menerapkan kurikulum
tersebut secara maksimal dalam proses pembelajaran. Meskipun sudah menerapkan
pembelajaran tematik namun terkadang masih terjadi pemisahan pelajaran. Selain
itu, guru juga kurang menggunakan variasi metode pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran juga masih terpusat pada guru (teaching
centered), textbook centered dan monomedia sehingga kurang
menumbuhkan pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan. Siswa juga
kurang aktif dalam mengikuti proses kegiatan belajar sehingga nilai siswa pun
menjadi rendah, terutama khususnya pada pelajaran IPS. Berikut data hasil dan
aktivitas belajar IPS siswa kelas IV MI Cikulu.
Tabel 1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Nilai Aktivitas (NA) Yang Diperoleh
|
Frekuensi
|
Kualifikasi
|
80 % < NA
< 100%
|
-
|
Sangat Aktif
|
60 % < NA
< 80%
|
3
|
Aktif
|
40 % < NA
< 60%
|
5
|
Cukup Aktif
|
20 % < NA
< 40%
|
5
|
Kurang Aktif
|
0 % < NA
< 20%
|
8
|
Sangat Kurang
Aktif
|
Tabel 1.2 Hasil Analisis Penilaian Afektif Siswa
Nilai Yang
Diperoleh
|
Predikat
|
Jumlah Siswa
|
Persentase
|
81-100
|
Sangat Baik
(SB)
|
2
|
9,52%
|
66-80
|
Baik (B)
|
4
|
19,05%
|
51-65
|
Cukup (C)
|
8
|
38,10%
|
26-50
|
Kurang (K)
|
7
|
33,33%
|
0-25
|
Sangat Kurang
(SK)
|
-
|
0%
|
Tabel 1.3 Hasil Analisis Penilaian Psikomotor Siswa
Nilai
Keterampilan Yang Diperoleh
|
Predikat
|
Jumlah Siswa
|
Persentase
|
81-100
|
Sangat Baik (SB)
|
3
|
14,29%
|
66-80
|
Baik (B)
|
4
|
19,05%
|
51-65
|
Cukup (C)
|
7
|
33,33%
|
26-50
|
Kurang (K)
|
7
|
33,33%
|
0-25
|
Sangat Kurang
(SK)
|
-
|
0%
|
Tabel 1.4 Hasil Analisis Penilaian Kognitif Siswa
Rentang Nilai
|
Frekuensi
|
Keterangan
|
≥66
|
8
|
Tuntas
|
<66
|
13
|
Tidak Tuntas
|
Jumlah Siswa
|
21
|
Tuntas = 8
Tidak Tuntas =
13
KKM = 75
|
Tabel 1.5 Hasil Belajar IPS Siswa
Rentang Nilai
|
Frekuensi
|
Keterangan
|
≥66
|
8
|
Tuntas
|
<66
|
13
|
Tidak Tuntas
|
Jumlah Siswa
|
21
|
Tuntas = 8
Tidak Tuntas =
13
KKM = 75
|
Berdasarkan data
aktivitas siswa pada tabel 1.1 di atas, terlihat aktivitas siswa yang rendah
yaitu 3 siswa aktif atau 14,28%, 5 siswa cukup aktif atau 21,81%, 5 siswa
kurang aktif atau 23,81%, dan 8 siswa sangat kurang aktif atau 38,10%.
Sedangkan hasil penilaian
sikap siswa pada tabel 1.2 di atas, dapat dilihat bahwa dari 21 orang siswa
yang mengikuti pembelajaran, jumlah siswa yang termasuk dalam predikat “Sangat
Baik” berjumlah 2 orang siswa atau 9,52%, yang termasuk dalam predikat “Baik”
berjumlah 4 orang siswa atau 19,05%, yang termasuk dalam predikat “Cukup”
berjumlah 8 orang siswa atau 38,10%, dan yang termasuk predikat “Kurang”
berjumlah 7 orang siswa atau 33,33%.
Selanjutnya berdasarkan
hasil penilaian keterampilan siswa pada tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa
dari 21 orang siswa yang mengikuti pembelajaran, siswa yang termasuk dalam
predikat “Sangat Baik” berjumlah 3 orang siswa atau 14,29%, yang termasuk dalam
predikat “Baik” berjumlah 4 orang siswa atau 19,05%, yang termasuk dalam
predikat “Cukup” berjumlah 7 orang siswa atau 33,33%, dan yang termasuk
predikat “Kurang” berjumlah 7 orang siswa atau 33,33%.
Sedangkan berdasarkan
data hasil belajar IPS pada tabel 1.4 di atas, pada saat guru mengadakan
evaluasi sebagian siswa tidak tidak dapat mengerjakan soal test sehingga hasil
evaluasi siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu nilai di bawah
KKM. KKM untuk pelajaran IPS yang telah ditentukan oleh sekolah MI Cikulu yaitu
75. Dari 21 siswa hanya 8 orang siswa yang mendapat ≥75 atau 38,10% dan
sebanyak 13 orang siswa atau 61,90% belum mencapai KKM.
Sedangkan berdasarkan
data hasil belajar IPS pada tabel 1.5 di atas, Dari 21 siswa hanya 8 orang
siswa yang mendapat ≥75 atau 38,10% dan sebanyak 13 orang siswa atau 61,90%
belum mencapai KKM. Hasil belajar tersebut sudah merupakan gabungan dari 3
ranah penilaian yaitu afektif, kognitif dan psikomotor.
Dalam rangka mengatasi
masalah tersebut di atas, diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang
mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik
khususnya pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Cikulu, agar siswa lebih aktif
dan kreatif sehingga hasil belajar siswa meningkat. Salah satu alternatif
metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah metode discovery.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada
proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Metode pembelajaran
ini dapat digunakan sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan latar
belakang di atas, kiranya perlu adanya perbaikan kualitas pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat,
sehingga peneliti mengangkat judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Tematik dengan Tema Selalu Berhemat Energi melalui Metode Discovery pada
Siswa Kelas IV MI Cikulu Kecamatan Pangandaran Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, perlu diidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:
1.
Rendahnya
aktivitas belajar pelajaran IPS siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan Pangandaran
Tahun Pelajaran 2014/2015. Dari 21 siswa hanya 3 orang siswa yang termasuk
dalam kategori siswa aktif.
2.
Rendahnya hasil
belajar pelajaran IPS siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan Pangandaran Tahun
Pelajaran 2014/2015. Dari 21 siswa hanya 8 orang siswa yang nilainya mencapai
KKM (75).
3.
Pembelajaran
yang masih berpusat pada guru (teaching centered) textbook centered dan
monomedia.
4.
Guru belum
secara optimal menggunakan variasi metode-metode pembelajaran.
5.
Belum
terlaksananya kurikulum 2013 secara maksimal.
6.
Masih sering
terjadi pemisahan mata pelajaran dalam pembelajaran tematik
7.
Guru belum
menggunakan metode discovery dalam pembelajaran tematik.
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.
Rendahnya
aktivitas siswa kelas IV MI Cikulu tahun pelajaran 2014/2015
2.
Rendahnya hasil
belajar IPS siswa kelas IV MI Cikulu tahun pelajaran 2014/2015.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
peningkatan aktifitas belajar siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan Pangandaran melalui metode discovery dengan
tema Selalu Berhemat Energi Tahun Pelajaran 2014/2015?
2.
Bagaimana
peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan
Pangandaran melalui metode discovery
dengan tema Selalu Berhemat Energi Tahun Pelajaran 2014/2015?
E.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk meningkatkan
aktifitas belajar siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan Pangandaran melalui metode discovery dengan
tema Selalu Berhemat Energi Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.
Untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Cikulu Kecamatan
Pangandaran melalui metode discovery
dengan tema Selalu Berhemat Energi Tahun Pelajaran 2014/2015.
F.
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan masalah
penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Siswa,
Dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS kelas IV MI
Cikulu Kecamatan Pangandaran dan menumbuhkembangkan potensi yang ada dalam diri
siswa
2.
Guru,
Sebagai bahan masukan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya, serta menambah wawasan
dalam mengembangkan kemampuan guru dalam penerapan metode Discovery.
Serta mampu menciptakan pembelajaran yang bervariasi, aktif, menarik, dan
kondusif.
3.
Sekolah,
Sebagai bahan masukan
bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS melalui metode Discovery.
4.
Peneliti,
Dapat menambah
pengetahuan, wawasan serta pengalaman tentang penelitian tindakan kelas,
sehingga kelak ketika menjadi seorang guru mampu menjalankan tugas dan
pekerjaannya secara professional khususnya dalam proses pembelajaran. Serta
mampu menciptakan pembelajaran yang bervariasi, aktif, menarik, dan kondusif.
G.
Kajian
Pustaka
1.
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar yang
melibatkan interaksi antara guru dengan siswa. Pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan
membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik
(2009:57) “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran” . Sedangkan menurut UU Nomor
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, “pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar”.
2.
Metode
Pembelajaran Discovery
Dalam kegiatan belajar
mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak
merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990:580) “metode mengandung arti cara yang teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja bersistem
untuk memudahkan pelakasanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan”. Sejalan dengan itu, T. Raka Joni dalam Soli Abimayu (2008:25)
mengartikan “metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Metode discovery dapat
diartikan sebagai metode pembelajaran yang memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada peserta didik untuk memperoleh sendiri pengetahuan baru melalui
pengamatan, percobaan dan penyelidikan sebagai wujud adanya perubahan tingkah
laku.
H. Metode penelitian
1.
Obyek
Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Cikulu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran dengan subjek
penelitian adalah siswa kelas IV pada tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 21
siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Kegiatan
penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus
2. Variabel/Faktor yang Diselidiki
Faktor-faktor yang diselidiki dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan Metode
Discovery
b. Keterampilan guru dalam pembelajaran tematik dengan Metode Discovery.
c. Hasil
belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan Metode
Discovery.
3. Prosedur/Langkah-langkah PTK
Rancangan yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tahapan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat
perencanaan adalah menentukan materi pembelajaran, memiliih media dan sumber
belajar yang tepat, lembar pengamatan, aalat evaluasi, lembar kerja siswa, dan
rubrik penilaian
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan
melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yakni melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan Metode Discovery.
Pelaksanaan tindakan penelitian ini
direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan Metode
Discovery. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang
belum dicapai dengan hasil yang diharapkan.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan
secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamatai tingkah laku siswa dan
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran tematik yang menerapkan Metode
Discovery. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan Metode
Discovery.
d.
Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar
matematika siswa dan hasil pengamatan Aktivitas guru, serta melihat
ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus
dua agar pelaksanaannya lebih efektif.
Peneliti juga melihat apakah
indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum
tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator
kinerja.
4.
Data dan
Cara Pengumpulan Data
a. Sumber Data
1). Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang
diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi dan hasil
wawancara guru pengamat (observer)
2). Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi
Aktifitas guru oleh obsever.
3). Data dokumen.
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes, hasil pengamatan, catatan
lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
4). Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari
catatan selama proses pembelajaran.
b. Jenis Data
1). Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar
matematika yang diperoleh siswa.
2). Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan Aktifitassiswa, keterampilan guru, wawancara
serta catatan lapangan dengan menerapkan pendekatan dengan pendekatan
saintifik.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes dan
dokumentasi.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisi data yang digunakan
adalah:
1). Data berupa
hasil belajar tematik yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun penyajian data
kuantitatif dmatematikaparkan dalam bentuk presentase. Rumus persentase
tersebut sebagi berikut:
Keterangan:
P = persentase
siswa yang tuntas belajar.
N = Jumlah
total siswa
n = Banyak
siswa yang tuntas belajar
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan
tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Kriteria Ketuntasan
|
Kualifikasi
|
> 75
|
Tuntas
|
< 75
|
Tidak Tuntas
|
2). Data
kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam
pembelajaran tematik, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis dengan
analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang
dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
e. Indikator Keberhasilan
Metode Discovery dapat meningkatkan
hasil belajar tematik pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Cikulu Kecamatan Pangandaran
Kabupaten Pangandaran dengan indikator sebagai berikut:
1). Aktifitas
siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
2). Hasil
belajar siswa sama atau di atas KKM 75
3). 90 % dari 30
siswa tuntas
I.
Jadwal
Penelitian
No.
|
Uraian Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||
September
|
Oktober
|
Nopember
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Penyusunan
Proposal
|
||||||||||||
2
|
Revisi
Proposal
|
||||||||||||
3
|
Persiapan
Penelitian
|
||||||||||||
4
|
Penyusunan
Instrumen Penelitian
|
||||||||||||
5
|
Pelaksanaan
penelitian
|
||||||||||||
a. Siklus I
|
|||||||||||||
b. Siklus II
|
|||||||||||||
6
|
Penyusunan
Laporan
|
Keterangan:
1.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I : Oktober
minggu ke-2.
2.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II : Oktober minggu ke-4.
|
|
Arikunto,dkk. 2011. Penelitian
Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2008. Kriteria dan
Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Dikti. Jakarta.
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik
Jilid II. Andi. Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum
dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Kunandar. 2010.Penelitian
Tindakan Kelas. Rajawali Grafindo Persada.Jakarta.
Mulyasa. 2013. Pengembangan
dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Remaja Rosdakaya.
Suprijono,
Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana,Nana. 2011. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Trianto. 2010. Mengembangkan
Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustakarya
Tim Penyusun. 2013. Standar
Isi dan Standar Kompetensi untuk Satuan Pendidikan Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah dan Menengah (Peraturan Mendiknas No.66 Tahun 2013). Depdiknas.
Jakarta.
Tim Redaksi.2013. Undang-Undang
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2013. Sinar Grafika. Jakarta
Wardhani, Igak, dkk. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas.Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
Zainal, Aqib. 2013. Model-Model,
Media, Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Best Casinos in San Jose - Mapyro
BalasHapusBest 군포 출장안마 Casinos in San Jose. San Jose. San Jose Casino 하남 출장안마 · MGM Grand Casino · Caesars Palace · Mandalay Bay Resort · 구미 출장샵 Caesars 경산 출장안마 Palace · Las Vegas Golden Nugget 강릉 출장샵 Casino