Senin, 07 Mei 2012

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN DAN MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA

Proposal Penelitian

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN DAN MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA
(Penelitian Di SD Negeri III Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis)



A.      Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini memungkinkan semua pihak untuk dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia serta dari berbagai aspek dan bidang. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik terapan maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan pemahaman maupun penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini berarti, sampai pada batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga Negara Indonesia agar mampu bertahan hidup dalam era globalisasi dan berteknologi maju disaat sekarang maupun di masa datang.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Menurut Marpaung (2002:1), upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan matematika dewasa ini antara lain: (1) melakukan perubahan kurikulum secara teratur supaya isi kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat yang berubah dengan cepat, (2) melaksanakan penataan guru-guru, (3) melengkapai perlengkapan sekolah, (4) mengirim tenaga kependidikan keluar negeri untuk mengikuti workshop, (5) studi lanjut, studi banding, konferensi, dan sebagainya.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika tersebut harus terus dilaksanakan, sebab secara tidak langsung pembelajaran matematika merubah cara berpikir dan sikap siswa. Memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia berarti juga memperbaiki kualitas pembelajaran matematika.

Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Sementara itu pendidikan bertujuan agar seseorang menpunyai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dan juga menjadikan anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan kebahagiaan setinggi-tingginya. (Idris, 2009:29)
Tujuan pendidkan akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan kita ada kerjasama antara guru, orang tua maupun murid. Hal ini sejalan tujuan pendidikan secara umum dalam pendidikan agama yaitu mendidik peserta didik agar mereka menjadi muslim sejati, iman, teguh, beramal sholeh, dan berakhlaq mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara. ( Darajat, 1996:35)
Dalam upaya pencapaian dan pembelajaran pendidikan yang optimal sangatlah urgen bila orang tua ikut berperan aktif dalam pendidikan Islam baik. Sebab sering terjadi kelalaian orang tua yang menyebabkan anak didik menyepelehkan dalam mengaktualisasikan dan mengekspresikan apa yang telah diperolehnya disekolah. sebagaimana yang terjadi di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Legok Jawa.
Bermula dari keadaan lingkungan yang kurang kondusif dimana keadaan masyarakat yang masih mempunyai anggapan atau pola fikir tradisional, bahwa menyekolahkan anaknya kelembaga pendidikan yang bersifat agama telah cukup dan melimpahkan tanggung jawab kepada pendidiknya yakni guru. Sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya, bolos sekolah karena belum mengerjakan tugas, tawuran antar pelajar, anaknya tidak naik kelas atau anaknya tidak mendapatkan peringkat pertama ataupun nilai yang memuaskan ataupun perbuatan melakukan perbuatan akhlak tercela lainnya, tak segan segan orang tua melabrak gurunya ataupun wali kelasnya dikarenakan anaknya tidak naik kelas atau peringkat pertama maupun pertanggung jawabanya.
Karena merasa telah memenuhi kebutuhanya termasuk memasukan anak tersebut kelembagaan non formal guna memperdalam terhadap materi yang diajarkan disekolah. Akan tetapi mereka kurang menyadari akan perlunya perhatian orang tua, misalnya menanyakan apakah ada PR (pekerjaan rumah), apakah ia telah menguasai materi yang disampaikan oleh guru, jarang sekali mereka mendampingi anaknya belajar, bahkan ada yang berpandangan yang penting sekolah dari pada tidak sama sekali. buat apa sekolah pada akhirnya juga kerja, menikah.
Kurangnya perhatian dari orang tua berakibat banyak kalangan pelajar meremehkan belajar, kerena belajar merupakan aktivitas yang tidak menyenangkan. Duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada satu pokok bahasan, baik yang sedang diceramahkan guru atau yang sedang dihadapinya di meja belajar, hampir selalu dirasakan sebagai beban ketimbang upaya aktif untuk memperoleh ilmu. Mereka tidak menemukan suasana re-kreasi (mencipta kembali dengan penuh kesadaran) saat di kelas atau pun ketika mengerjakan tugas di rumah. Karenanya banyak pelajar menganggap ruang-ruang belajar di sekolah atau di rumah sebagai sebuah penjara. Kalau saja mereka datang ke tempat belajar atau bergulat dengan setumpuk pe-er, maka itu tidak lebih dari sekadar rutinitas untuk mengisi daftar absensi atau untuk mencari nilai, tanpa diiringi kesadaran untuk menambah wawasan atau pun mengasah keterampilan. Dari sini dapat diketahui akan pentingnya orang tua dalam proses pembelajaran bukan sepenuhnya menyerahkan kepada guru. Sehingga akan tercapai pendidikan yang optimal.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian dan mengkaji terhadap tema tersebut dan untuk dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN DAN MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian Di SD Negeri III Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis)”.


B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah upaya guru dalam meningkatkan dan memperbaiki kualitas Pembelajaran Matematika di SD Negeri III Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis?
2.    Bagaimanakah faktor-faktor yang dapat meningkatan kualitas pembelajaran Matematika di SD Negeri III Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis?

0 komentar:

Posting Komentar